Tugas Bahasa Indonesia kelas XI SMA Hal 70

Tugas Bahasa Indonesia kelas XI SMA Hal 70








Tugas Bahasa Indonesia kelas XI SMA Hal 70









  Hal 70 

Konjungsi
kalimat
Koordinatif:
• dan
• atau
• tetapi
(1) Tradisi film musikal yang dikembangkan di Hollywood mengacu pada kecenderungan film-film musikal klasik
tahun 1930--1960-an yang berpaku pada hal-hal yang berlawanan
(oposisi biner), terutama berkaitan dengan gender,
ras, agama, latar belakang, atautemperamen.
(2) Hal itu tergambar pada kondisi keluarga Aldo dan teman-teman
Rara, antara si miskin dan si kaya.
(3) Aldo mewakili ide paradoks keluarga borjuis yang pemenuhan
kebutuhan fisiknya berlebihan, tetapijiwanya kering
dan mengakibatkan dilema personal.
(4) ). Aldo
mewakili ide paradoks keluarga borjuis yang pemenuhan kebutuhan
fisiknya berlebihan, tetapi jiwanya kering dan mengakibatkan dilema
personal.
(5) . Rumah itu ditempati Rara bersama nenek (Si Mbok) danayahnya.
(6) dalam film
tersebut, anak-anak menjadi “penanda” dari kelahiran atautakdir manusia.
(7) Rara tinggal di sebuah rumah tidak berjendela yang terbuat dari seng, tripleks, dankayu bekas di salah satu kawasan
permukiman kumuh.
Subordinatif:
• sesudah
• sebelum
• sementara
• jika
• agar
• supaya
• meskipun
• alih-alih
• sebaga
• sebab
• karena
• maka
(1)   Lebih jauh lagi, kemalangan Rara tersebut digunakan sebagai pelajaran yang bisa dipetik bagi keluarga Aldo, bahwa mereka harus bersyukur atas semua yang mereka punyai (harta dan keluarga yang utuh), sementaraada orang-orang yang tidak berpunya seperti Rara
(2)   Jendela memungkinkan orang melihat, bukan terlibat jikadibandingkan dengan pintu yang menyediakan akses untuk masuk/keluar.
(3)   Sebuah dongeng untuk membuai mereka dalam mimpi-mimpi borjuis, agarmereka nanti terbangun sebagai manusia-manusia borjuis dewasa yang diharapkan bisa meneruskan tatanan masyarakat,
(4)   si miskin diwakili oleh tokoh Rara, gadis cilik yang sesekali bekerjasebagai ojek payung di sanggar lukis
(5)   tempat Aldo belajar. sebab itu, perbedaan si miskin dan si kaya dalam film ini adalah ia yang berpunya dan ia yang tak-berpunya.
Korelatif:
• Baik …
maupun …,
• tidak hanya
…, tetapi
….
• demikian
(rupa) …
sehingga …
• entah …,
entah …
• jangankan …,
… pun
(1) Layaknya dongeng anak-anak dalam majalahBobo, film “Rumah
Tanpa Jendela” menyampaikan ajaran moral pada anak-
anak untuk menghadapi realita sosial dalam masyarakat
yang terfragmentasi dalam perbedaan,baik secara struktur
sosial-ekonomi maupun kondisi fisik/mental
(2) 
Antarkalimat:
• sungguhpun
demikian
• sekalipun
demikian
• meskipun
demikian
• selanjutnya
• sesudah itu
• setelah itu
• di samping itu
• sebaliknya
• akan tetapi
(1) Dengan begitu,mereka melakukan kewajiban membalas
budi tanpa perlu mengorbankan kenyamanan dengan
berbagi kepemilikan ataupun terlibat secara dekat.
(2) Sementara itu,Rara mewakili narasi kemiskinan dalam segala
keterbatasan materialnya: rumah tanpa jendela, sekolah
seadanya, kerja sampingan
(3) 
































10.    
Preposisi
Kalimat
Di
(1) Rara tinggal disebuah rumah tidak berjendela yang terbuat dari
seng, tripleks, dan kayu bekas di salah satu kawasan permukiman
kumuh.
(2) Kondisi rumah tersebut membuat Rara terobsesi untuk memiliki
sebuah rumah berjendela. Sebuah impian yang harus ia bayar mahal
di kemudian hari.
(3) Tradisi film musikal yang dikembangkan diHollywood mengacu pada kecenderungan film-film musikal klasik
(4) gadis
cilik yang sesekali bekerja sebagai ojek payung di sanggar lukis tempat Aldo belajar.
Dari
(1) Kisah di dalam film tersebut terinspirasi darimodel biner dalam
dongeng moral berjudulThe Prince and The Pauper karya Mark
Twain.
(2) Sang pangeran adalah tokoh Aldo, seorang anak laki-laki dari
keluarga kaya-raya dengan sindrom mental, yang membuatnya
mengalami “penolakan”dari komunitasnya (anggota keluarga).
(3) Rara tinggal di sebuah rumah tidak berjendela yang terbuat dari seng, tripleks, dan kayu bekas di salah satu kawasan permukiman kumuh.
(4) anak-anak menjadi “penanda” dari kelahiran atau takdir manusia.
Pada
1) Dongeng semacam inilah yang ditawarkanRumah Tanpa Jendela
pada penonton yang mereka sasar, tak lain tentu anak-anak kelas
menengah atas yang mampu mengakses bioskop sebagai bagian
dari leisure activity.
(2) Kekurangan pada diri Aldo yang mewakili aspek natural takdir disandingkan dengan kemiskinan Rara
(3) Penekanan padakolektivitas ini merupakan salah satu “karateristik” film musikal klasik Hollywood yang ingin menjual ideide
(4) film musikal sendiri menawarkan utopia dalam bentuk hiburan dengan mengacu pada diri sendiri (self-reference).
Dengan
1) Permasalahan yang dimiliki anak-anak ini diperlihatkan sebagai
sesuatu yang alamidengan lebih menekankan cara menghadapi
permasalahan alih-alih mempertanyakan penyebabnya
(2) bentuk hiburandengan mengacu pada diri sendiri (self-reference).
(3) terutama berkaitandengan gender, ras, agama, latar belakang, atau temperamen.
(4) . Sementara itu, kemewahan rumah Aldodengan
banyak jendela menularkan obsesi untuk memiliki rumah berjendela di kalangan teman-teman Rara.
Secara
(1) Mengikuti tradisi opposite attracks, Aldo dan Rara bertemu secara
tidak sengaja dalam sebuah kecelakaan kecil. Sejak itu mereka
bersahabat.
(2) dalam perbedaan, baik secara struktur sosial-ekonomi maupun kondisi fisik/mental.
(3) kewajiban membalas budi tanpa perlu mengorbankan kenyamanan dengan berbagi kepemilikan ataupun terlibat secara dekat
Tanpa
1) Jendela dalam film “Rumah Tanpa Jendela” merupakan sebuah
metafora yang mengena. Jendela memungkinkan seseorang untuk
mengakses dunia lain (dari dalam atau dari luar) tanpa meninggalkan
tempatnya.
(2) Jendela memungkinkan seseorang untuk mengakses dunia lain (dari dalam atau dari luar) tanpameninggalkan tempatnya.
(3) keterbatasan materialnya: rumahtanpa jendela, sekolah seadanya, dan kerja sampingan
Bagi
(1) Lebih jauh lagi, kemalangan Rara tersebut digunakan sebagai
pelajaran yang bisa dipetik bagi keluarga Aldo, bahwa mereka
harus bersyukur atas semua yang mereka punyai (harta dan
keluarga yang utuh), sementara ada orang-orang yang tidak
berpunya seperti Rara
(2)
(3)

11.   
artikel
kalimat
Sang
(1) Sang pangeran adalah tokoh Aldo, seorang anak laki-laki dari
keluarga kaya-raya dengan sindrom mental, yang membuatnya
mengalami “penolakan” dari komunitasnya (anggota keluarga).
(2) sang matahari pun sekarang sudah mulai nampak.
(3)sang kakala pun akan tiup pada suatu hari nanti
(4) sang bulan memancarkan sinar yang dipantulkan dari matahari
si
(1)   Dengan si miskin berlapang dada menerima kondisinya dan si kaya belajar bersyukur dari kemalangan si miskin masyarakat borjuis yang sempurna dan harmonis akan tercipta.
(2)    Si cantik nan jelata yang kelak akan menemaninya
(3)   Si buruk rupa yang baik hatinya
(4)   Si gila yang semakin harinya menggila

12.   
Kalimat
contoh
Simplek
(1) Rumah itu ditempatiRara bersama neneknya (Si Mbok) dan ayahnya.
(2) Sebuah impian yangharus ia bayar mahal di kemudian hari.
(3)ia tidak percaya dengan perkataanya
(4)burung pu berkicau indah
komplek
(1) Logika pemaknaan tersebut bekerja ketika Rara yang larut dalam
kesenangan borjuis (pesta ulang tahun kakak Aldo)pulang untuk
menemukan rumahnya habis terbakar, Si Mboktergeletak koma
dan ayahnya meninggal dunia.
(2) Keinginan Rara untukmemiliki sesuatu, alih-alih dimaknai
sebagai hasrat kepemilikan yang lumrah dimilikisemua orang,
justru dianggap sebagai sesuatu yangmenyalahi/mengingkari
takdirnya sebagai orang yang tidak berpunya.
(3) saat ia terlelap kakaknya tengah sibuk bekerja
(4)yang pergi bakerja sedangkan anaknya sedang beljar di sekolah

Previous
Next Post »