Jawaban Uji Kompetensi hal. 64 Sejarah Indonesia Kelas X


1. Buatlah analisa teori mana yang paling kuat dari beberapa teori masuknya agama dan budaya Hindhu-Buddha!

Dari empat teori masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha, teori Waisya dan teori Brahmana bisa dikatakan teori paling kuat. Banyaknya sumber daya alam di Indonesia membuat para Waisya (kelompok pedagang) tertarik untuk bertransaksi jual beli di Indonesia. Pada saat itu, kebanyakan pedagang yang datang ke Indonesia berasal dari India yang merupakan pusat agama hindu, sehingga ketika mereka berdagang, mereka juga menyebarkan ajaran agama Hindu dan Buddha. Sedangkan teori Brahmana juga dikatakan teori yang kuat karena di Indonesia banyak ditemukan prasasti-prasasti yang menggunakan bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa yang pada saat itu bahasa dan huruf tersebut hanya dikuasai oleh kaum Brahmana. Teori Ksatria kurang tepat karena belum ada ahli arkeolog yang dapat menemukan bukti-bukti yang menunjukkan adanya ekspansi dari prajurit-prajurit India ke Kepulauan Indonesia. Sedangkan pada teori arus balik, sepertinya tidak mungkin jika orang Indonesia pergi ke India untuk belajar agama & budaya Hindu-Buddha karena pada saat itu masyarakat Indonesia masih bersifat pasif, jadi tidak mungkin orang Indonesia belajar ke India untuk menuntut ilmu agama & budaya Hindu-Buddha kemudian mereka kembali ke Indonesia untuk menyebarkan ilmu mereka.

2.  Jelaskan kelemahan dan kelebihan masing-masing teori tersebut!

Kelebihan & Kelemahan Teori-Teori Masuknya Agama & Kebudayaan Hindhu-Buddha di Indonesia:


Kelebihan: Di Indonesia, banyak ditemukan prasasti-prasasti Hindu-Buddha yang menggunakan bahasa Sanskerta dan hurufPallawa. Bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa tersebut pada saat itu hanya dikuasai oleh kaum Brahmana.

Kelemahan: Dalam tradisi Hindu-Buddha, kaum Brahmana pantang menyeberangi lautan.

Kelebihan: Tiga ahli mengemukakan pendapatnya tentang kelebihan dari teori Ksatria.
* C.C Berg
Mengemukakan bahwa para ksatria ini ada yang terlibat konflik dalam masalah perebutan kekuasaan di Indonesia. Mereka dijanjikan akan di beri hadiah apabila menang, yaitu dinikahkan dengan seorang putri dari kepala suku yang dibantunya. Dari perkawinan ini, tradisi hindu berkembang dengan mudah.
* Mookerji
Mengemukakan bahwa para ksatria ini membangun koloni-koloni yang akhirnya berkembang menjadi kerajaan dan menjalin hubungan dengan kerajaan India.
* J.L. Moens
Mengemukakan bahwa pada abad ke-5, banyak para ksatria yang melarikan diri karena peperangan di India. Para ksatria yang berasal dari keluarga kerajaan mendirikan kerajaan baru di Indonesia.
Kelemahan: Para ksatria tidak menguasai bahasa sanskerta dan huruf dan pallawa. Apabila daerah Indonesia pernah menjadi taklukan kerajaan-kerajaan India, pastinya ada prasasti. Sedangkan di Indonesia tidak ada satupun prasasti yang menjelaskan bahwa daerah Indonesia pernah menjadi taklukan kerajaan-kerajaan India.
Kelebihan: Banyaknya sumber daya alam di Indonesia membuat para Waisya (kelompok pedagang) tertarik untuk bertransaksi jual beli di Indonesia. Pada saat itu, kebanyakan pedagang yang datang ke Indonesia berasal dari India yang merupakan pusat agama hindu, sehingga ketika mereka berdagang, mereka juga menyebarkan ajaran agama Hindu dan Buddha.
Kelemahan: Para pedagang yang termasuk dalam kasta Waisya tidak menguasai bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa yang umumnya hanya dikuasai oleh kasta Brahmana.
Kelebihan:  Ada kemungkinan putra para bangsawan di Indonesia pergi ke India untuk belajar agama & kebudayaan Hindu-Buddha, tujuannya agar dengan ilmu yang mereka dapat dari India, para bangsawan bisa membuat kekuasaan di Indonesia dengan mencontoh kebudayaan Hindu-Buddha di India.
Kelemahan:   Pada teori arus balik ini, sepertinya tidak mungkin jika orang Indonesia pergi ke India untuk belajar agama & budaya Hindu-Buddha karena pada saat itu masyarakat Indonesia masih bersifat pasif, jadi tidak mungkin orang Indonesia belajar ke India untuk menuntut ilmu agama & budaya Hindu-Buddha kemudian mereka kembali ke Indonesia untuk menyebarkan ilmu mereka.

3.  Mengapa rakyat Indonesia mudah menerima ajaran Hindu-Buddha?
Karena pada saat itu, masyarakat Indonesia masih bersifat pasif. Sehingga ketika para waisya, ksatria, ataupun brahmana datang ke Indonesia, masyarakat bersifat menerima apa yang dibawa para waisya, ksatria, ataupun brahmana tersebut, termasuk agama & kebudayaan Hindhu-Buddha.

4  4. Mengapa agama dan kebudayaan Hindu masih berkembang di Bali?

Karena di Bali, terdapat banyak peninggalan-peninggalan budaya Hindu dari nenek moyangnya, dan mereka merawatnya dengan baik hingga sekarang. Selain itu, masyarakat Bali selalu melaksanakankan dengan baik ajaran agama dan kebudayaan Hindu dari nenek moyangnya seperti upacara ngaben, tarian-tarian tradisional Bali, dll. Kebudayan-kebudayaan tersebut sampai sekarang ini masih terawat dengan baik.
Previous
Next Post »